Chemistry in Your Dough

Selalu ada senyawa kimia di setiap makanan yang anda makan. Explore the answer here!.

Don't look at its pulp, but look at its molecul

Buah dan sayuran memiliki senyawa kimia organik yang anda tidak ketahui..

Is my mouth produce a chemical component?

Mulut anda pun memproduksi senyawa kimia. Senyawa kimia apa yang dimaksud?.

Cake is a cake, but cake is a colloid!

Anda tahu bahwa kue yang anda makan adalah gabungan dari dua fasa yang berbeda?..

Wednesday, 27 February 2013

Ester Buah-buahan




Pernahkah teman-teman membuat selai? Atau beli? Hehehe kali ini Cake and Chemistry akan membahas apa itu ester, terutama ester yang beraroma buah-buahan (soalnya kita pakai pasta yang beraroma blackberry atau nama alkilnya Propil heksanoat sebagai lapisan tengah kue yang telah kita buat). Ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah akan membentuk ester dengan 10 atau kurang atom C. Ester ini pada suhu kamar akan berbentuk zat cair yang mudah menguap dan memiliki aroma khas yang harum. Karena banyak ditemukan di buah-buahan atau bunga, ester jenis ini disebut sebagai ester buah-buahan.

Contohnya adalah:
Etil format beraroma rumI
sopentil asetat beraroma pisang
Etil butirat beraroma nanas
Metil salisilat beraroma sarsaparila
Propil asetat beraroma pirn-
Oktil asetat beraroma jeruk manis
Metil butirat beraroma apel

Healthy Carrot

Jangan pandang kalo wortel itu cuma enak buat sayur aja, atau banyak orang menenal manfaat wortel ini anyapada vitamin A nya saja, manfaat wortel ini nggak sedikit untuk kesehatan tubuh kita. Wortel mempuyai kandungan kimia yang lumyan komplit. Diantaranya kandungan wortel ini ada gula, karotin, pektin, aspargin, vitamin A, b, C, D, dan vitamin K, erat, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, sodium, asam amino, minyak esensial, dan betakarotin.

Ditambah lagi bukan hanya wortelnya saja yang banyak kandungannya, tapi bijinya juga mempunyai banak kandungan yang bermanfaat juga, bijinya itu mengandung flavonoid, minyak atsiri, termasuk asaron, pinen, dan limonen, asam tiglat, azaron, dan bisabol, meristin yang berkasiat memberikan efek aprodisiak.
Sedangkan daun wortel mengandung paspirine, zat-zat yang terdapat pada wortel sangat dibutuhkan dalam memicu fungsi kerja kelenjar endoktrin, khususnya kelenjar adrenalin dan kelenjar kelamin, juga berkhasiat menyuburkan sistem reproduksi.
Lalu manfaat wortel yaitu berguna untuk memenuhi kebutuhan kalsium dalam pembentukan tulang, anti kanker, mengatasi tukak lambung, amandel, gangguan kerongkongan dan pernapasan, mencegah konstipasi (sembelit), antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menghaluskan kulit.
Zat-zat yang terdapat dalam wortel bermanfaat bagi sistem reproduksi, dalam hal ini untuk mengatasi kemandulan dn menyuburkan sistem reproduksi.
Kandungan karoten wortel juga baik untuk kesehatan mata. Membantu mencegah terjadinya rabun senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah, kekurangan vitmin A atau yang dikenal dalam istilah kedokteran sebagai avitaminosis A dapat menyebabkan rabun senja. Wortel bisa mngatasinya.
Didalam wortel juga terkandung pectin yang baik untuk menurunkan kolesterol darah. Serat yang tinggi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya konstipasi.
Minum jus wortel juga dapat mengatasi ganggun kulit, seperti jerawat, bengkak bernanah, ataupun kulit kering.

Konsep Koloid dalam Pembuatan Kue

Dikenal beberapa cara membuat koloid, salah satunya adalah dengan cara dispersi, yaki partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Dalam pembuatan kue dikenal cara mekanik. Cara mekanik yakni butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi. Contoh dalam pembuatan adonan kue dibuat dengan mengocok telur dengan suatu zat inert (seperti gula). Dalam kasus pembuatan kue yng menjadi medium pendispersi adalah telur sedangkan medium terdispersinya adalah gula.



Dalam video di atas diterangkan cara pembuatan adonan kue. Pertama-tama gula dikocok dengan sedikit telur sehingga halus dan menyatu. Agar proses pengembangan adonan lebih cepat maka telur dimasukkan satu persatu. Lama kelamaan maka adonan akan mengental dan berubah warna serta wujudnya berubah menjadi buih padat.

Mira Mustika

Twitter : @miimuus
Facebook : Mira Mustika

Leo Pamungkas Nasution

Twitter : @leonasution
Facebook : leo Pamungkas Nasution 

Farras Aulia

Twitter : @auliafarras
Facebook : Farras Aulia H

Cake itu Koloid?

Evening to cake lover! Evening to chemist too!

Halo, selamat malam!

Di post pertama ini, penulis akan menarik sebuah garis di antara oven dan tabung reaksi(?)! Menginformasikan hubungan kue yang biasa anda makan dengan prinsip kimia yang begitu mengasikkan. Meluaskan wawasan anda mengenai kehidupan di sekitar anda!

Apa di antara para pecinta kue sekalian ada yang mengetahui bahwa kue yang biasa anda panggang di bawah microwave merupakan sebuah koloid?

Dan apa di antara para pecinta kimia sekalian ada yang mengetahui bahwa kuning dan putih telur yang melumuri adonan kue adalah sebuah koloid?

Ya, anda sekalian akan mengetahui itu semua di sebuah percobaan/pembuatan produk yang kami lakukan beberapa hari yang lalu.

Kami mencoba untuk membuat sebuah Brownies Cake untuk mengetahui, darimana cake dapat disebut sebagai koloid.

 
Untuk membuat brownies cake ini, kami membutuhkan beberapa bahan yang pasti para pecinta cake tahu percis mengenai bahan ini, juga alat-alat dapur yang sangat familiar bagi para pecinta cake. Alat dan bahan juga cara kerja dapat anda lihat di Playground>How to make a cake>Brownies

Saat kami membuat adonan untuk brownies ini, terutama saat kami mengocok telur, putih telur menunjukkan sifat koloidnya. Ia menghasilkan buih pada permukaannya. Buih tercipta akibat putih telur menangkap gelembung udara yang tercipta saat pengocokan. Dapat disimpulkan, pada saat pengocokan telur pun, koloid tercipta dalam bentuk buih, dimana gas terdispersi dalam zat cair sebagai fasa pendispersinya.




Ternyata, buih yang diciptakan oleh putih telur ini dapat menentukan kekokohan kue yang akan dibuat. Semakin stabil kestabilan buih, maka kualitas kue yang tercipta akan semakin baik. Jadi, volume dan kestabilan buih pada putih telurlah yang menentukan bagus tidaknya kue yang akan kita buat.

Lemak, contohnya pada kuning telur, dapat mengganggu pembentukkan buih dan mengurangi volume buih yang diciptakan oleh putih telur. Hal ini akan menurunkan kualitas kue sehingga dalam membuat kue ini, kuning telur dikocok secara terpisah.

Agar putih telur menciptakan buih dengan stabil, perlu ditambahkan gula sebagai pengikat proteinnya. Gula berperan untuk mengurangi pengendapan yang terjadi dalam adonan.

Di sinilah koloid dari suatu cake, yaitu emulsi padat, dimana gula sebagai fase terdispersinya, dan putih telur sebagai zat pendispersinya.

Pengendapan protein pun dipengaruhi oleh suhu dan waktu dalam pemanasan adonan kue. Bila pada suhu panas cake dipanaskan dengan waktu yang berlebihan, akan terjadi pengendapan yang berlebihan pula. Sebaiknya, cake dipanaskan dengan suhu tinggi dan pada waktu yang singkat.

Cara pembuatan koloid pada cake ini sendiri adalah dengan cara fisika, yaitu cara dispersi dengan mekanik. Cara mekanik adalah cara pembuatan koloid dengan teknik penumbukan dan pengadukan.

Jadi, jelaslah bahwa cake merupakan koloid emulsi padat yang dibuat dengan cara dispersi dengan mekanik...
Itulah kimia dalam cake.. Dalam sepotong kue pun, kita dapat memperluas pengetahuan kita mengenai sains. Hanya dalam sepotong kue..